Namun haruskah kita terjebak pada kondisi tersebut? Ada dua jawaban yang mungkin muncul. Pertama, tetap menjalankan proses sesuai aturan yang ada dengan prosedur yang lumrah. Cara ini mengharuskan kita berjalan terus apa adanya, kemampuan dan usaha sudah benar, perkara birokrasi mengganjal dianggap lumrah. Namun tidak semata-mata berfikir kesulitan apa yang ditemui dengan itikad baik dan proses yang benar terus dilakukan karena memang haknya. Kedua, Pesimis dan cuek. Cara ini menunggu kesempatan "mudah" yang mungkin akan muncul sambil "lumpuk-lumpuk" kalau nanti ada birokrasi yang mempermudah dengan jalan money tol. Ternyata banyak yang suka cara ini. Instan dan enjoy. Pokoknya karier lancar tanpa hiraukan jalan yang ditempuh prosedural dan benar. Kita tidak sepenuhnya menyalahkan cara ini. Karena mereka sudah jenuh dengan keadaan yang tidak kunjung berubah.
Mana yang kita tempuh? Tergantung hati kita masing-masing. Maju terus sesuai dengan idea kita. Yang penting dan cocok dengan kemauan adalah masalah hati. Halal dan haram sudah jelas, maka saran baik adalah tempuhlah yang halal. Agar berkah yang kita dapat. So...go on!!!