Dum-duman Sertifikat Sertifikasi |
Begitulah Rayon 116 Universitas Jember memberi judul postingan di Official Web-nya. Postingan itu senantiasa bejubel pengunjung terutama masa-masa pelaksanaan PLPG. Pada tahun 2011 Rayon Jember melaksanakan 7 tahap pelatihan pendidikan yang pesertanya diikuti Guru TK-SMA/SMK se Jember, Bondowoso, Situbondo, Banyuwangi dan Probolinggo. Puluhan ribu pada masa itu pesertanya. Luar biasa. Dan kelak setelah mereka lulus berhak atas sertifikasi yang diikuti dengan tunjangan 1 kali gaji. Ruarr biasa. Nampaknya pemerintah tidak main-main. Setelah versi portofolio dievaluasi yang katanya banyak kelemahan, kini program diteruskan pelaksanaan PLPG Murni.
Sekedar info peristiwa, pada pelaksanaan itu banyak yang seteres, sakit bahkan meninggal. Momentum itu seolah-olah luar biasa. Menandakan kalau pegawai kita terutama golongan guru sangat haus kesejahteraan. Persis-tak jauh beda dengan rebutan zakat dari sang kaya di Pasuruan yang menelan korban jiwa. Bedanya Guru merupakan kelompok elit rendahan yang berlebel pegawai pemerintah.
Dari Proses itu disambut gembira prosesi pengumuman. Semua gelisah menanti datangnya pengumuman. Ada yang pasrah, gusar dan ada juga yang optimis. Beraneka garam ekspresi muka guru terjadi. Semuanya gelisah. Begitulah nasib PNS kita. Saya termasuk peserta didalamnya, tak urung juga mendapat tekanan batin melihat rekan-rekan yang sambat dan kuatir terhadap kelulusan nanti. Alhasil setelah diumumkan...5000 lebih guru harus mengulang. ada apa ini?
Pendapat muncul, bahwa memang itulah kondiisi pendidikan di Indonesia.Korelasi signifikan terjadi, jika gurunya ujian lulus 50% muridnya 25%. Sangat signifikan. Tidak saling menyalahkan, yang perlu diperiksa adalah prosesi-prosedur menciptakan seorang guru.
Apapun, jayalah guru, sertifikasi hanya teman setia yang mengantarkan mendapat tunjangan 1 kali gaji.