Toko Buku Online

SELAMAT DATANG!!!
Hadir dengan informasi pendidikan, kewarganegaraan, seputar guru, pembelajaran, artikel dan penelitian (PTK). Bagi siswaku, web ini merupakan papan tulis online, bagi rekan guru: take and give. Selamat Belajar!!!

Selasa, 04 Oktober 2011

SETENGAH JAM, MENGHARGAI WAKTU

oleh: tuk jpamungkas
Waktu, saking berharganya aneka sebutan diberikan kelompok manusia. Waktu adalah pedang, kata orang Arabian, ada juga yang menyebut waktu adalah Uang. Rasanya akrab di telinga kita sebutan-sebutan tersebut. Bukan tanpa alasan, karena memang betapa berharganya waktu. Nilai harga barang apapun tidak sebanding bila dinilai dengan harga waktu.

Mengapa waktu berharga?

Sederhana jawabanya. Karena waktu tidak bisa terulang. Hal ini mengiringi kegiatan manusia. Jika apa yang dilakukan terjadi pada waktu tertentu, maka lewatlah semua yang sudah terjadi. Sebagaimana pepatah yang mengiringi betapa waktu memang berharga: kesempatan tidak datang dua kali, nasi sudah menjadi bubur, kayu sudah menjadi arang. Bayangan-bayangan mustahil untuk bisa mengembalikan kesempatan yang akan terulang pada keadaan yang sama. Demikian juga naif dan mustahil mengembalikan bubur menjadi nasi. Apalagi mengembalikan arang menajadi kayu.

Anugerah Allah diberikan kepada manusia, menunjukkan kebesarannya agar manusia senantiasa ingat bahwa apa yang dikerjakan merupakan titik-titik mutlak adanya akibat yang akan muncul dari perbuata yang kita lakukan. Kalau kita mau introspeksi, betapa banyak waktu mubazir yang kita abaikan untuk sehari-semalam. Betapa banyak keberhasilan yang akhirnya hilang begitu saja karena tidak sadarnya manusia bahwa waktu memang membatasi kita.

Apa artinya manusia harus dipressing karena waktu?

Tidak juga. Manusia disuruh menata dengan teliti setiap pekerjaan kita. Mulai menetapkan target-target penting hingga bagaimana harus memanfaatkan waktu untuk refress karena target pekerjaan yang kita lalui. Sering manusia beralasan hidup ini hanya 1 kali, mengapa harus dikerubut dan diselimuti oleh kesibukan yang menekan kita? Begitu fikirnya. Hal tersebut pendapat yang salah, sebenarnya adalah: aturlah waktu itu menurut keinginanmu dengan mangambil manfaat yang besar dari sekian waktu yang diberikan oleh Tuhan. Membagi waktu kerja dengan menyisihkan waktu luang untuk mengendorkan fikiran adalah langkah bijaksana untuk mensiasati agar manusia tidak dipressing oleh kesibukan kerja.

Melihat deskripsi di atas, ternyata waktu luang kita ciptakan sendiri. Bukan karena target sudah selesai lantas kita santai. Tidak!

Bila kita bisa menenpatkan posisi waktu target dengan waktu luang, betapa indahnya dunia ini. Dan manusiapun akan merasa mendapatkan keseimbangan hidup dalam memanfaatkan waktu. Yang paling penting adalah, manfaatkan waktu luang dengan mengingat kebesaran Allah Subhanahu wataalla.
Barakallah waktu.
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

 
Design by Wordpress Theme | Bloggerized by Free Blogger Templates | coupon codes
Tetukoinposting.com: Toko Buku paling terpercaya silakan belanja di http://www.belbuk.com/?ref=1965.