Unsur Audience, Behavior, Condition dan Degree.
Istilah tersebut bagi pendatang baru (baca: guru baru) tidak dipahami. Maklum, diantara sekian juta guru banyak yang menempuh cara instan dalam menyelesaikan sarjana kependidikannya (kuliah singkat).
Marilah kita pahami bersama beberapa unsur di atas:
1. Audience.
Audience adalah objek yang "dikenai" sasaran proses belajar mengajar, audience juga sebagai "pelaku" dalam pembelajaran (pahami pengembangan kurikulum mulai SPI, CBSA, hingga KTSP). Dalam merumuskan tujuan pembelajaran harus nampak bagaimana aktivitas siswa. Untuk memahami hal ini perhatikan contoh berikut (dalam mata pelajaran PKn):
Setelah menyaksikan video tentang "Pergaulan Hidup Masyarakat", siswa dapat menyebutkan arti Norma dengan menggunakan bahasanya sendiri.
Unsur audience pada rumusan tujuan pembelajaran di atas adalah siswa, pada rumusan tersebut jelaslah bahwa sebagai objek, siswa dikenai "sasaran" dalam proses pembelajaran tersebut. Rangkaian pemahaman materi Norma dalam situasi di atas harus dikenakan pada siswa, bukan guru atau pendidik. Sedangkan sebagai sobjek, terlihat pada situasi ketika siswa harus menyaksikan video tayangan dan harus menyimpulkan video tersebut untuk memperoleh rumusan arti Norma. Jadi pelaku utama untuk menemukan arti norma adalah siswa. Pelaku disini kita sinonimkan dengan sobjek.
Secara redaksional, kita boleh saja membuat rumusan tujuan pembelajaran tidak seperti kalimat di atas, contohnya adalah:
Siswa dapat menyebutkan arti norma dengan bahasanya sendiri, setelah menyaksikan tayang video tentang pergaulan hidup di masyakarat.
Atau:
Siswa dapat menyebutkan arti norma dengan bahasanya sendiri, setelah diberi tugas observasi di lingkungannya.
Nah, jelas kiranya bahwa naif rasanya kita hanya "copas" copy dan paste tujuan pembelajaran untuk menyiapkan administrasi pembelajaran.
2. Behavior
Pembelajaran tanpa adanya tingkah laku siswa/aktifitas siswa tidak mungkin dilakukan. Aktifitas sederhana gambaran behaviore siswa adalah mendengarkan, menyimak atau proses yang lainnya. Aktifitas siswa yang diharapkan harus disesuaikan dengan konteks-konten materi. Untuk itu, ketika kita mengembangkan silabus harus terlihat jelas pemetaan materinya (pahami pemetaan materi dalam silabus).
Lantas, seperti apa rumusan tujuan pembelajaran yang ber-behaviore? Kita lihat contoh berikut:
Setelah menyaksikan video tentang "Pergaulan Hidup Masyarakat", siswa dapat menyebutkan arti Norma dengan menggunakan bahasanya sendiri.
Unsur behaviore pada rumusan tujuan pembelajaran di atas adalah kata menyebutkan. Siswa dalam proses tersebut melakukan aktifitas utama menyebutkan arti norma. Tentu sebuah pertanyaan akan muncul, mengapa kata menyaksikan dalam diskripsi di atas tidak termasuk kategori unsur behavior? Kata menyaksikan juga termasuk aktifitas siswa, tapi tujuan utamanya bukan menyaksikan dalam konteks materi norma, tetapi menyebutkan. Karena itu kita harus paham benar dalam menggunakan setiap kata. Panduan kata kerja operasional dapat anda pahami pada materi berikutnya.
Penggunaan kata kerja operasional dalam perumusan tujuan pembelajaran tidak boleh lebih dari satu. Artinya dalam sebuah aktifitas pembelajaran, siswa tidak boleh melakukan lebih dari 1 (satu) perbuatan. Misalnya contoh berikut ini:
Contoh salah dalam menggunakan kata kerja operasional (behaviore)
Setelah menyaksikan video tentang "Pergaulan Hidup Masyarakat", siswa dapat menyebutkan dan menuliskan arti Norma dengan menggunakan bahasanya sendiri.
Pembelajaran adalah proses perubahan tingkah laku, dari tidak bisa menjadi bisa, dari tidak mengenal menjadi mengenal, dari tidak paham menjadi paham. Untuk itu fokus 1 (satu) perbuatan akan menjadikan pembelajaran lebih berarti.
3. Condition.
Setelah menyaksikan video tentang "Pergaulan Hidup Masyarakat", siswa dapat menyebutkan arti Norma dengan menggunakan bahasanya sendiri.
Pada setiap rumusan pembejaran selalu berlaku hal tersebut. Variasi penggunaan condition bisa merupakan rangkatian kata atau gabungan kata. Contoh keadaan/kondisi pada rumusan tujuan pembelajaran di atas adalah setelah menyaksikan, tergambar bahwa untuk dapat "menyebutkan arti norma dengan bahasanya sendiri" diperlukan persyaratan harus menyaksikan video. Bagaimana mungkin pembelajaran memiliki tujuan, jika tidak ada persyaratan yang diberikan pada situasi tersebut? Bila belum jelas, lihatlah rumusan sederhana berikut:
Rumusan kondisinya jelas, yaitu setelah melihat, bagaimana jika rumusanya:Siswa dapat menyebutkan bunyi sila ke-2 dengan benar, setelah melihat lembar balik gambar rumusan dan lambang sila-sila Pancasila
Siswa dapat menyebutkan bunyi sila ke-2 dengan benar.
Rumusan tersebut sering kita jumpai, termasuk contoh-contoh yang diberikan dari pakar dan praktisi pendidikan sebagai nara sumber pelatihan/diklat. Agar tidak terjebak, maka sebaiknya sebelum ikut diklat, workshop atau yang sejenisnya, kita harus memahami dulu secara teoritis. Rumusan tujuan pembelajaran di atas hanya terdiri dari 3 unsur.
Artinya perbandingan/bandingan, dalam konteks tujuan pembelajaran bertujuan untuk membandingkan kondisi sebelum dan sesudah belajar. Kembali kita pahami bahwa belajar merupakan perubahan tingkah laku. Dari tidak bisa menjadi bisa atau apapun perubahannya. Degree juga merupakan tingkat penampilan yang dapat diterima oleh siswa setelah melalui rangkaian sajian proses pembelajaran. Kita perhatikan contoh rumusan di atas:
Setelah menyaksikan video tentang "Pergaulan Hidup Masyarakat", siswa dapat menyebutkan arti Norma dengan menggunakan bahasanya sendiri.
Kondisi/degree pada rumusan di atas adalah "dengan menggunakan bahasanya sendiri". Tingkat degree tergantung bobot materi yang akan disajikan melalui tujuan pembelajaran. Degree juga harus berkaitan benar dengan jenis perubahan tingkah laku yang akan ditampilkan siswa.
Semoga tulisan di atas dapat memperjelas pemahaman kita dalam merumuskan tujuan pembelajaran. Lepas dari petunjuk teknis di atas, kita harus juga memahami prinsip-prinsip dalam merumuskan tujuan pembelajaran secara luas. Tetapi dengan memahami materi ini, cukup bekal bagi kita untuk membuat rumusan pembelajaran yang tepat. Semoga.
terima kasih pak, postingan Anda yang satu ini sangat berguna dalam membuat tujuan pembelajaran
BalasHapusYa...sama-sama mas... mari kembali ke yang pokok...
BalasHapusmantap..............sukses selalu..
BalasHapusseng kiyu
BalasHapusTerima kasih,....
BalasHapusterimakasih pak
BalasHapuspostingan bpak sangat membantu saya selaku calon guru
.......
Terima kasih
BalasHapusbagus pak
BalasHapusBagus, kalo bisa di lanjut dengan contoh soal yang mengaitkan dg teori belajar agar lebih terang benderang terutama sy yg bukan dr FKIP (dulu).
BalasHapusMatursuwun
BalasHapusCool blog! Is your theme custom made or did you download it from somewhere?
BalasHapusA theme like yours with a few simple adjustements would really make my blog stand out.
Please let me know where you got your theme.
Thanks a lot
Thank you, I've recently been looking for info about
BalasHapusthis subject for a long time and yours is the best I have found
out till now. But, what concerning the bottom line?
Are you sure in regards to the supply?
Highly descriptive article, I liked that bit. Will there
BalasHapusbe a part 2?
Hello everyone, it's my first go to see at this wweb site, and
BalasHapuspiece of writing is truly fruitful designed for me, keep up
posting these types of posts.
Greetings from Ohio! I'm bored at work so I decided to browse your site on my iphone during lunch break.
BalasHapusI enjoy the knowledge you provide here and can't
wait to take a look when I get home. I'm surprised at how fast your blog
loaded on my cell phone .. I'm not even using WIFI,
just 3G .. Anyhow, good site!
Hello there! This post could not be written any better!
BalasHapusReading through this post reminds me of my old room mate!
He always kept talking about this. I will forward this write-up to him.
Pretty sure he will have a good read. Many thanks for sharing!
Excellent post. I was checking constantly
BalasHapusthis blog and I am impressed! Extremely useful info particularly the last part :
) I care for such info much. I was looking for this particular information for
a very long time. Thank you and best of luck.
I was curious if you ever thought of changing the layout of your website?
BalasHapusIts very well written; I love what youve got to say. But maybe
you could a little more in the way of content so people could connect with it better.
Youve got an awful lot of text for only having one
or 2 pictures. Maybe you could space it out better?
Brief and clear, thank you.
BalasHapusClear and brief. Easy to comprehend. Thank you.
BalasHapusTerima kasih, sangat membantu memberikan pengetahuan baru
BalasHapusSuper sekali sangat membantu
BalasHapusTerimakasih
BalasHapusBagus skli biar guru paham benar bagaiman merumuskanntukuan yang tepat..ma ksh sumbangannya.
BalasHapus